Monday, October 9, 2017

Menganalisis terjemahan kata budaya dalam bahasa inggris dari artikel 'Karapan sapi di Madura'


SL
TL
Karapan Sapi di Madura
Karapan Sapi in Madura


Dari kalimat di atas, kata ‘karapan sapi’ tidak berubah bentuk ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa asing. Hal ini dikarenakan kata ‘karapan sapi’ merupakan kata budaya yang ada di Madura.

 

SL
TL
Karapan Sapi, adalah acara tradisional tahunan Madura, ini adalah turnamen balap sapi.
Karapan Sapi, is Madura’s annual traditional event, it is such a bull racing tournament.

SL
TL
Biasanya diadakan pada akhir minggu di bulan Agustus sampai September, atau idealnya sebelum atau sesudah bulan puasa.
It is usually held at week end within August to September, or ideally before or after the fasting month.

SL
TL
Awal mulanya, Karapan Sapi sudah ada sebelum abad ke 15.
The early begin, Karapan Sapi was exist before 15 Century.

SL
TL
Kejuaraan dimulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat kabupaten dan maju ke tingkat Residence.
The championship is starts from the district level to the regency level and moving forward to the level Residence.

SL
TL
Terakhir, final akan digelar pada bulan September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Presiden.
Last, the final will be held on September or October in the city of Pamekasan to compete for President Cup.


SL
TL
Karapan Sapi adalah acara bergengsi bagi orang Madura, karena pemilik sapi akan merasa terangkat secara sosial saat sapi jantan mereka bisa menjadi juara.
Karapan Sapi is such a prestigious event for Madurese people, for the bull’s owner will feel socially uplifted when their bulls can be a champion.

SL
TL
Acara ini menjadi pesta terhebat bagi orang Madura, dibutuhkan lebih banyak energi, waktu yang lebih bermanfaat dan, tentu saja, lebih banyak uang yang harus dikeluarkan.
This event is become an outstanding-event-party for Madurese, it needs more energy, more beneficial times and, of course, more money to spend.

SL
TL
Mengenai acara ini, sapi jantan tersebut menjadi investasi emas dan uang.
Regarding this event, the bull is become an investment out of gold and money.

SL
TL
Dengan demikian, pemiliknya akan lebih perhatian untuk membuat sapi jantan mereka menang dalam balapan ini.

Thus, the owner will more concern to make their bull winning in this race.

SL
TL
Pada lomba ini, sapi akan berlomba dipasangkan.
At this race, the bull will race in pair.

SL
TL
Ada juga gerobak kayu berdiri yang diletakkan di punggung sapi jantan itu, sebuah tempat bagi joki untuk menunggangi sapi jantan dan mengendalikan kecepatan mereka, bernama Keleles.
There is also a standing wooden cart that put in those bull’s back, a place for the jockey to ride away the bull and controlling their speed, named Keleles.

Pada kalimat tersebut, kata ‘keleles’ tidak dapat diubah ke dalam bahasa asing. Karena kata ‘keleles’ merupakan kata budaya yang berarti gerobak untuk para joki dalam mengendalikan sapi ketika sedang berlomba, yang berada di punggung sapi.

SL
TL
Lintasan balap biasanya sekitar 100 meter dan dibutuhkan sekitar sepuluh sampai lima belas detik untuk dilalui.
The race track is typically about 100 meters long and it takes about ten to fifteen seconds to pass.


SL
TL
Sebelum balapan sapi, sebelum balapan, masing-masing tim akan menampilkan sapi jantan mereka di parade disertai instrumen tradisional Madura bernama Saronen.
Before racing the bull, before the race, each team will show up their bulls in parade accompanied by Madura’s traditional instrument named Saronen.

Pada kalimat diatas, kata ‘saronen’ tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Hal ini dikarenakan kata tersebut merupakan kata budaya yang mana ialah instrumen tradisional asal Madura.
SL
TL
Melihat latar belakang, sapi jantan bukan jenis hewan untuk kegiatan balap karena tidak tergolong hewan pelari cepat.
Looking at the background, bull is not an animal type for racing activities for are not classified as fast runner animals.

SL
TL
Tapi ini bisa diatasi dengan melatih sapi dua atau tiga kali seminggu, tidak lebih dari itu.
But this can be solved by training the bull twice or three times a week, not more than that.

SL
TL
Latihan dilakukan sekitar jam 3 sore sebelum fajar.
The exercise is held around 3pm before dawn.

SL
TL
Dikatakan bahwa sepasang sapi jantan sehat dan kuat harganya Rp. 4 juta per pasang untuk makanan dan perawatan lainnya.
It is said that a pair of healthy and strong bull will cost Rp. 4 million per pair for their food and other maintenance.

SL
TL
Apalagi mereka juga mengonsumsi ramuan tradisional dan puluhan telur ayam per hari.
Moreover, they are also consuming some traditional herb and dozens of chicken eggs per days.

SL
TL
Untuk membuat sapi jantan berlari secepat mungkin, ekornya diikat dengan kuku dan diberi cabai dan jahe.
To make the bull running as fast as they can, the tail are tied with nails and it was also given the chili and ginger.

SL
TL
Cambuk joki juga ditambahkan dengan kuku.
The jockey’s whip is also added by nails

SL
TL
Sepertinya sadis di sini, tapi begitulah, budaya.
It seems sadistic here, but that is the way, the culture.

SL
TL
Semakin mereka terluka, semakin banyak sapi jantan yang akan berlari lebih cepat.
The more they get hurt, the more of the bull will run faster.

SL
TL
Tuhan memberkati sapi jantan.
God bless the bulls.



Artikel 'Karapan Sapi' dengan bahasa sumber dan dalam bentuk bahasa terjemahan



SL
TL
Karapan Sapi di Madura

Karapan Sapi, adalah acara tradisional tahunan Madura, ini adalah turnamen balap sapi jantan. Biasanya diadakan pada akhir minggu di bulan Agustus sampai September, atau idealnya sebelum atau sesudah bulan puasa.

 Kembalilah awal, Karapan Sapi sudah ada sebelum abad ke 15. Kejuaraan dimulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat kabupaten dan maju ke tingkat Residence. Terakhir, final akan digelar pada bulan September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Presiden.

Karapan Sapi adalah acara bergengsi bagi orang Madura, karena pemilik sapi jantan akan merasa terangkat secara sosial saat sapi jantan mereka bisa menjadi juara. Acara ini menjadi pesta terhebat bagi orang Madura, dibutuhkan lebih banyak energi, waktu yang lebih bermanfaat dan, tentu saja, lebih banyak uang yang harus dikeluarkan. Mengenai acara ini, sapi jantan tersebut menjadi investasi emas dan uang. Dengan demikian, pemiliknya akan lebih concern untuk membuat sapi jantan mereka menang dalam balapan ini.

Pada lomba ini, sapi jantan akan berlomba dipasangkan. Ada juga gerobak kayu berdiri yang diletakkan di punggung sapi jantan itu, sebuah tempat bagi joki untuk menunggangi banteng dan mengendalikan kecepatan mereka, bernama Keleles. Lintasan balap biasanya sekitar 100 meter dan dibutuhkan sekitar sepuluh sampai lima belas detik untuk dilalui. Sebelum balapan sapi, sebelum balapan, masing-masing tim akan menampilkan sapi jantan mereka di parade disertai instrumen tradisional Madura bernama Saronen.


Melihat latar belakang, sapi jantan bukan jenis hewan untuk kegiatan balap karena tidak tergolong hewan pelari cepat. Tapi ini bisa diatasi dengan melatih sapi jantan dua atau tiga kali seminggu, tidak lebih dari itu. Latihan dilakukan sekitar jam 3 sore sebelum fajar.

Dikatakan bahwa sepasang sapi jantan sehat dan kuat harganya Rp. 4 juta per pasang untuk makanan dan perawatan lainnya. Apalagi mereka juga mengonsumsi ramuan tradisional dan puluhan telur ayam per hari.

Untuk membuat sapi jantan berlari secepat mungkin, ekornya diikat dengan kuku dan diberi cabai dan jahe. Cambuk joki juga ditambahkan dengan kuku. Sepertinya sadis di sini, tapi begitulah, budaya. Semakin mereka terluka, semakin banyak sapi jantan yang akan berlari lebih cepat. Tuhan memberkati sapi jantan.

Karapan Sapi in Madura
Karapan Sapi, is Madura’s annual traditional event, it is such a bull racing tournament. It is usually held at week end on August to September, or ideally before or after the fasting month.
Date back to the early begin, Karapan Sapi was exist before 15 Century. The championship is starts from the district level to the regency level and moving forward to the level Residence. Last, the final will be held on September or October in the city of Pamekasan to compete for President Cup.


Karapan Sapi is such a prestigious event for Madurese people, for the bull’s owner will feel socially uplifted when their bulls can be a champion. This event is become an outstanding-event-party for Madurese, it needs more energy, more beneficial times and, of course, more money to spend. Regarding this event, the bull is become an investment out of gold and money. Thus, the owner will more concern to make their bull winning in this race.


At this race, the bull will race in pair. There is also a standing wooden cart that put in those bull’s back, a place for the jockey to ride away the bull and controlling their speed, named Keleles. The race track is typically about 100 meters long and it takes about ten to fifteen seconds to pass. Before racing the bull, before the race, each team will show up their bulls in parade accompanied by Madura’s traditional instrument named Saronen.



Looking at the background, bull is not an animal type for racing activities for are not classified as fast runner animals. But this can be solved by training the bull twice or three times a week, not more than that. The exercise is held around 3pm before dawn.

It is said that a pair of healthy and strong bulls will cost Rp. 4 million per pair for their food and other maintenance. Moreover, they are also consuming some traditional herb and dozens of chicken eggs per days.

To make the bulls running as fast as they can, the tail are tied with nails and it was also given the chili and ginger. The jockey’s whip is also added by nails. It seems sadistic here, but that is the way, the culture. The more they get hurt, the more of the bull will run faster. God bless the bulls.